Mental Health

 M E N T A L   H E A L T H 


        Mental health, atau kesehatan mental dalam bahasa Indonesia, menurut Merriam Webster, seorang ahli kesehatan, merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Menurut Karl Menninger, individu yang sehat mentalnya adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menahan diri, menunjukkan kecerdasan, berperilaku dengan menenggang perasaan orang lain, serta memiliki sikap hidup yang bahagia. Saat ini, individu yang sehat mental dapat dapat didefinisikan dalam dua sisi, secara negatif dengan absennya gangguan mental dan secara positif yaitu ketika hadirnya karakteristik individu sehat mental. Adapun karakteristik individu sehat mental mengacu pada kondisi atau sifat-sifat positif, seperti: kesejahteraan psikologis (psychological well-being) yang positif, karakter yang kuat serta sifat-sifat baik/ kebajikan (virtues) (Lowenthal, 2006).

        Kesehatan mental sangat dibutuhkan oleh manusia, dimana sesungguhnya kesehatan mental berkaitan dengan kesehatan fisik. Pada individu dengan keluhan medis ditunjukkan adanya masalah psikis hingga taraf gangguan mental. Sebaliknya, individu dengan gangguan mental juga menunjukkan adanya gangguan fungsi fisiknya.

           Namun, banyak orang yang sebenarnya memiliki mental health yang tidak baik, tetapi mereka tidak menyadarinya. Hal ini terutama terjadi pada remaja, atau yang saat ini disebut generasi Z. Mereka seringkali mengalami stres dan depresi tanpa dianggap serius serta tidak mencari pengobatan. Stres dikenali sebagai interaksi antara kemampuan coping seseorang dengan tuntutan lingkungannya. Stres merupakan proses psikobiologikal (adanya: stimulus yang membahayakan fisik dan psikis bersifat mengancam, lalu memunculkan reaksi-reaksi kecemasan). Penyebab umum kesehatan mental yang buruk pada remaja diantaranya ialah tekanan sekolah, kekerasan seksual, masalah keluarga, serta bullying.

        Selain itu, dengan berkembangnya teknologi, hampir seluruh remaja menggunakan media sosial. Meski memiliki banyak dampak positif, media sosial juga membawa dampak negatif terutama bagi remaja. Dalam sebuah penelitian terhadap remaja pengguna media sosial di sekolah menengah atas dan universitas, sekitar 50% mengalami kecanduan terhadap media sosial. Kecanduan tersebut membawa dampak yang bermacam-macam bagi kesehatan mental mereka, mulai dari perlakuan menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri. Selain itu, menurut survei World Health Organization (WHO), sekitar 20% anak-anak dan remaja di dunia mengalami gangguan dan permasalahan mental. Dan lebih dari 800.000 orang setiap tahunnya mati karena bunuh diri. Bunuh diri sendiri menjadi penyebab kematian kedua terbanyak yang terjadi pada usia 15-29 tahun.

        Banyaknya angka remaja penderita gangguan mental seharusnya menjadi perhatian yang serius. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari adanya mental health yang buruk pada remaja adalah dukungan orang tua serta pola asuh yang sehat. Menurut Brazelton dan Greenspan (2000), anak-anak yang memiliki pengalaman emosional cukup kaya, ketika dewasa akan menjadi individu yang peduli. Hal ini nantinya akan dapat mengurangi risiko anak melakukan bullying di sekolah. Adanya perhatian dari guru-guru terhadap siswa yang nampak memiliki masalah terutama bullying juga berperan. Menerapkan olahraga yang berkaitan dengan meditasi seperti yoga di sekolah juga terbukti efektif mencegah gangguan mental siswa. Selain itu, adanya sosialisasi efektif tentang mental health dinilai akan menjaga kesehatan mental remaja dari stres ataupun depresi.

 

Sumber :

Dewi, K.S., 2012. Buku ajar kesehatan mental.

Nebhinani, N. and Jain, S., 2019. Adolescent mental health: Issues, challenges, and solutions. Annals of Indian Psychiatry3(1), p.4.

World Health Organization, World Health Organization. Department of Mental Health, Substance Abuse, World Psychiatric Association, International Association for Child, Adolescent Psychiatry and Allied Professions, 2005. Atlas: child and adolescent mental health resources: global concerns, implications for the future. World Health Organization.

0 comments:

Post a Comment